Hari Hutan Sedunia
Hari Hutan Sedunia – Prestisa. Prestisian, tahukah kamu bahwa hari ini tepatnya tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Sedunia? Ada apasih di Hari Hutan? Dan mengapa kita harus memperingatinya?
Mungkin itulah beberapa pertanyaan yang ada di benakmu. Namun, sebelum kita menjawabnya satu per satu. Pernahkah terpikir apa jadinya hidup kita apabila tidak ada hutan?
Dikutip dari United Nations, hutan tidak hanya menutupi sepertiga dari massa daratan di Bumi. Tetapi juga menjadi jantung dari kehidupan di Bumi. Sekitar 1,6 miliar orang termasuk lebih dari 2000 budaya didalamnya menggantungkan hidupnya pada hutan. Seperti sumber obat-obatan, bahan bakar, makanan maupun tempat tinggal.
Oleh karena itu, hutan adalah ekosistem yang paling beragam. Hutan menjadi tempat berlindung bagi lebih dari 80 persen spesies hewan dan tumbuhan. Tidak hanya itu, hutan juga berkontribusi pada keseimbangan oksigen, CO2 dan kelembaban yang ada di udara. Melindungi daerah aliran sungai, serta memasok air segar ke sungai.
Namun, terlepas dari semua manfaat segi ekologis, ekonomi, sosial dan kesehatan yang tak ternilai. Deforestasi global berlanjut pada tingkat yang mengkhawatirkan. Yaitu setiap tahun lebih dari 13 juta hektar wilayah hutan hilang.
Adanya deforestasi atau penghilangan hutan untuk menjadi suatu lahan yang digunakan untuk tujuan tertentu. Menambah daftar panjang kerusakan yang terjadi di hutan. Deforestasi menyumbang hingga 12 hingga 20 persen emisi karbon dunia atau hamper sama dengan semua CO2 dari sektor transportasi global.
Resolusi Hari Hutan Sedunia
Hari Hutan Sedunia diperingati pertama kali pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Peringatan ini akan dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 21 Maret untuk saling berbagi mengenai visi misi kehutanan dan kaitannya dengan perubahan iklim di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan.
Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi A/ RES/ 67/ 200 pada tanggal 21 Desember 2012. Yang menyatakan bahwa tanggal 21 Maret di setiap tahunnya harus diperingati sebagai Hari Hutan Internasional.
Resolusi tersebut diharap dapat menjadi pendorong bagi semua Negara Anggota untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan hutan. Kegiatan yang diharapkan selalu berlangsung di setiap Hari Hutan Internasional ialah meliputi kampanye penanaman pohon oleh seluruh lapisan masyarakat. Pameran foto yang menggambarkan pentingnya hutan dan pepohonan. Serta berbagi infografis, video, berita dan pesan melalui media sosial.
Resolusi tersebut juga menghasilkan adanya kerja sama antara Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Sekretariat Forum PBB tentang hutan. Untuk memfasilitasi pelaksanaan Hari Hutan Internasional. Yang bekerja sama dengan Pemerintah, Kemitraan Kolaborasi Hutan secara Internasional, serta organisasi dan proses regional maupun subregional serta kelompok utama yang relevan.
Hutan di Indonesia
Indonesia adalah pemilik Hutan Hujan Tropis ketiga terluas didunia dan keanekaragaman hayati terbesar kedua didunia.
Hutan di Indonesia menyokong kebutuhan air untuk jutaan hektar lahan pertanian dan juga menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah bencana banjir dan longsor.
Namun, di tahun 2017 tercatat adanya 479.000 hektar hutan yang rusak. Baik karena pembukaan lahan yang terencana. Maupun adanya kegiatan illegal dan kebakaran hutan.
Padahal lebih dari 70 juta penduduk di Indonesia hidup bergantung dari hutan sebagai sumber makanan dan penghidupan. Tidak hanya manusia yang bergantung pada hutan. Namun juga spesies hewan dan tumbuhan juga menggantungkan hidupnya pada hutan.
Lakukan Hal Sederhana Ini Untuk Merayakan Hari Hutan Sedunia
Prestisian, kita sebagai makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri dan tidak mungkin lepas dari alam. Ada baiknya di Hari Hutan Sedunia ini kita melakukan hal sederhana yang dapat membalas kebaikan alam yang kita tempati. Agar terus hidup sehat seperti apa yang sudah alam berikan pada kita untuk hidup.
Prestisian, kamu bisa ikut merayakan Hari Hutan Sedunia dimulai dari hal kecil. Seperti mengurangi penggunaan plastik dan kertas. Mengurangi penggunaan minyak kelapa sawit. Melakukan reboisasi kecil-kecilan, seperti menanam pohon disekitar rumah. Membeli produk yang sudah disetujui oleh Forest Stewardship Council (FSC). Atau melakukan kampanye berisi informasi akan pentingnya menjaga Hutan bagi keberlangsungan hidup bersama.