Rencana Penutupan Sementara Pulau Komodo di Tahun 2020
Rencana Penutupan Sementara Pulau Komodo – Prestisa. Prestisian, di awal tahun 2019 tepatnya bulan Januari. Kita dikejutkan dengan berita mengenai rencana penutupan Pulau Komodo untuk kegiatan wisata pada tahun 2020. Berita ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama bagi para wisatawan dalam negri maupun luar negri.
Dilansir dari kompas.com, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan bahwa Pulau Komodo akan ditutup selama satu tahun. Penutupan ini terhitung sejak Januari 2020. Tapi, penutupan ini hanya sementara kok Prestisian! Dan penutupan ini hanya diterapkan di Taman Nasional Komodo saja. Pulau-pulau di sekitar Taman Nasional Komodo, seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Gili Lawa Darat tetap buka dan bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Penutupan ini merupakan komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi NTT dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan, pada bulan Juli 2019 mendatang ada tim yang akan bekerja.
Tim tersebut berisikan kementrian, Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Tim ini akan melaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai hasil kerja tim pada Agustus 2020 mendatang. Termasuk didalamnya mengenai rencana penutupan sementara Pulau Komodo selama satu tahun, yang akan dimulai Januari 2020.
Dikutip dari CNN Indonesia, selama proses menuju penutupan Taman Nasional Pulau Komodo akan ada beberapa langkah yang akan dilakukan. Yakni pengamanan terhadap rusa sebagai panganan komodo, meningkatkan patrol untuk keamanan kawasan perairan dan daratan dari perburuan liar, mengatur pintu masuk jalur kapal. Sekaligus penjualan tiket melalui Pelabuhan Labuhan Bajo, serta mengontrol aktivitas wisata seperti snorkeling, melihat komodo, diving, dan lainnya.
Kerjasama Antara Pemerintah Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Ekuador
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu mengatakan bahwa Taman Nasional Komodo akan dilakukan penataan yang lebih baik seperti yang dilakukan di Kepulauan Galapagos di Ekuador, Amerika Selatan. Rencana ini akan diikuti dengan adanya kerjasama dengan otoritas di Ekuador dalam menata serta mengelola Taman Nasional Komodo.
Kerjasama ini dilakukan karena pemerintah Nusa Tenggara Timur melihat adanya bentuk konservasi berkualitas tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Ekuador terhadap Taman Nasional Galapagos. Bentuk konservasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Ekuador ialah, membatasi penerbangan dua kali sehari untuk menghindari adanya aktivitas wisata secara massal. Tidak hanya adanya batasan penerbangan, tetapi juga pengunjung yang datang juga dibatasi. Taman Nasional Galapagos hanya menerima 300 pengunjung setiap harinya.
Prestisian, dengan adanya rencana untuk penutupan Taman Nasional Komodo oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur. Dalam rangka dilakukannya pembenahan terhadap Pulau Komodo, sebaiknya patut kita apresiasi dan kita dukung ya!
Selain dibenahi agar Taman Nasional Komodo menjadi lebih indah sehingga menarik lebih banyak wisatawan untuk datang. Juga demi kebaikan dan keberlangsungan hewan-hewan yang sedang dilindungi dan dijaga didalamnya.