Nyepi Ajang Introspeksi Diri
Nyepi Ajang Introspeksi Diri – Prestisa. Selamat Hari Nyepi bagi Prestisian yang merayakan ya! Perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari raya Umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Tahun ini Hari Nyepi ditetapkan jatuh pada tanggal 7 Maret 2019. Dilansir dari Wikipedia.org, nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Tujuan utama dari Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/ microcosmos) dan Bhuana Agung (alam semesta/ macrocosmos).
Dalam menjalankan Ibadah Nyepi, terdapat empat larangan yang wajib dipatuhi oleh Umat Hindu. Larangan tersebut disebut Catur Brata Penyepian. Yaitu, Amati Karya, Amati Geni, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Amati Karya adalah menghentikan pekerjaan apapun. Kedua, Amati Geni adalah tidak menyalakan penerangan apapun (lampu, api). Yang ketiga, Amati Lelungan adalah tidak bepergian kemanapun selama Nyepi. Dan yang terakhir, Amati Lelanguan adalah larangan untuk melakukan kesenangan yang bersifat duniawi.
Perayaan Hari Raya Nyepi di Indonesia
Di Indonesia, terdapat pula perayaan Hari Raya Nyepi. Ada beberapa cara yang dilakukan Umat Hindu di Indonesia dalam melakukan Nyepi. Yaitu melakukan meditasi, upawasa (berpuasa), membaca kitab suci Veda, berdiskusi tentang ajaran moral dan keagamaan. Serta melakukan perenungan untuk evaluasi diri atau introspeksi diri.
Nyepi, ajang introspeksi diri. Juga dimanfaatkan oleh Umat Hindu di Indonesia. Mereka berusaha untuk tidak hanya memperingatinya setiap tahun. Tetapi juga menggunakan momen ini sebagai ajang untuk mengevaluasi diri sendiri. Karena pada prinsipnya, Nyepi memang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki diri tiap pribadi yang menjalankan.
Seperti mengetahui kekurangan yang ada pada diri, lalu memperbaikinya. Evaluasi diri ini dilakukan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya. Tidak hanya lebih baik untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang sekitar. Bahkan alam lingkungan tempat kita hidup. Sehingga diharapkan, Nyepi yang telah dilakukan dapat selalu menjadikan manusia itu sendiri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Serta menjadi Tahun Baru Saka yang membawa lebih banyak berkah dibanding sebelumnya. Bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. (MA)