Nike Ardilla Dalam Kenangan: Selamanya Terkenang
“Bosan~ Mungkin itu sifatmu… Benci~ Bila ingat dirimu…”
Nike Ardilla Dalam Kenangan: Selamanya Terkenang – Prestisa. Prestisian! Siapa yang gak kenal petikan lagu tersebut? Petikan tersebut berasal dari lirik salah satu lagu dari penyanyi cantik legendaris yang sudah berpulang 24 tahun yg lalu, hari ini. Dialah, Nike Ardilla.
Nike Ardilla memang telah berpulang 24 tahun yang lalu, tepatnya 19 Maret 1995. Kecelakaan tragis di Jalan RE Martadinata Bandung merenggut nyawanya. Mobil Honda Civic yang ia tumpangi menabrak beton di jalan tersebut.
Meski sosok Nike Ardilla telah 24 tahun berpulang, namun ia selamanya tetap terkenang.
Awal Karir Si Mojang Bandung
Nike Ardilla lahir dengan nama Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi di Bandung, Jawa Barat. Pada tanggal 27 Desember 1975.
Nike memang sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia tarik suara. Bakat menyanyi Nike, mulai tumbuh sejak ia berusia 5 tahun. Darah seninya mengalir dari kakeknya yang merupakan seorang penyanyi keroncong.
Ketika berusia 5 tahun, Nike sudah berani tampil menyanyi saat acara keluarga di rumahnya. Sejak saat itu, kehidupan masa kecilnya dipenuhi dengan aktivitas-aktivitas seni. Mulai dari tarik suara, hingga menari tarian daerah.
Tekadnya untuk menekuni panggung tarik suara pun semakin serius. Setelah ia berhasil menjadi Juara Harapan I di ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung tahun 1985. Meskipun saat itu ia masih berusia 10 tahun.
Nike juga rutin mengikuti berbagai festival musik. Mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, hingga pernah mewakili provinsi Jawa Barat dalam ajang Festival Pop Singer tingkat nasional.
Menguasai Dunia Tarik Suara dan Peran
Hingga akhirnya, Nike berhasil merekam album pertamanya di usianya yang ke- 13 pada tahun 1988. Yaitu, Hanya Satu Nama. Namun batal rilis karena usia Nike yang dinilai masih terlalu muda tetapi sebagian besar lirik lagunya bertema percintaan.
Setahun kemudian, tepatnya bulan Oktober 1989. Nike berhasil merilis album pertamanya yang bertajuk Seberkas Sinar.
Semenjak perilisan album pertamanya, nama Nike Ardilla masuk ke dalam jajaran artis papan atas dan mulai diperhitungkan. Namanya terus menanjak hingga dikenal sebagai salah satu musisi sukses di era awal decade ’90-an.
Menurut CNN Indonesia, album Seberkas Sinar (1989) tercatat terjual lebih dari 500 ribu kopi. Dan menjadi jumlah yang luar biasa untuk album musisi solo terlebih di usia yang tergolong muda, 14 tahun. Setelahnya, Nike merilis album setiap tahunnya.
Album Bintang Kehidupan (1990) tercatat terjual 2 juta kopi, Nyalakan Api (1991) terjual 1,75 juta, Matahariku (1992) terjual 1,5 juta kopi, Biarlah Aku Mengalah (1993) terjual 2 juta kopi, Biarkan Cintamu Berlalu (1994) terjual 1,25 juta kopi, dan Sandiwara Cinta (1995) terjual 2 juta kopi.
Tidak hanya di bidang musik Nike berkiprah. Industri film tanah air pun tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran utama di film-filmnya.
Puluhan film box office dihasilkan Nike. Bahkan film daerah paling laris, Kabayan, yang dibintangi Paramitha Rusady sebagai tokoh wanita utamanya, digantikan oleh Nike Ardilla.
Nike juga sempat tampil di salah satu sinetron dengan rating tinggi, arahan sutradara Putu Wijaya yang berjudul None. Yang juga dibintangi oleh Paramitha Rusady.
Nike Ardilla di Mata Keluarga
Menurut kacamata masyarakat, Nike Ardilla adalah bintang idola. Namun, di mata keluarga Nike tetaplah seorang anak dan adik yang dicintai.
Alan, sang kakak menuturkan Nike adiknya adalah anak yang manja. Hal ini wajar, karena ia adalah anak perempuan satu-satunya dan terlahir sebagai bungsu. Tapi dibalik sifat manjanya itu, Nike sangatlah dewasa dan punya rasa tanggung jawab yang besar. Selain itu, ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Salah satu bentuk nyata jiwa sosial Nike yang tinggi ialah ia menyumbangkan sebagian honornya kepada anak-anak yatim.
Prestisian, Nike Ardilla memang sudah 24 tahun berpulang, namun Nike Ardilla akan selamanya terkenang!