4 Langkah Mengelola Gaji Dengan Baik
Cara Mengelola Gaji Dengan 4 Prinsip – Prestisa. Selamat Hari Senin, Prestisian! Alias Selamat ber-Gajian-ria!
Sebelum gajian mungkin kamu memiliki segudang keinginan disertai perasaan yang menggebu-gebu untuk ini itu. Pengen makan enak, pengen beli ini itu, pengen jalan-jalan ke tempat yang udah direncanain dan masih banyak lagi.,
Tapi, apakah semua keinginan itu harus selalu dilaksanakan saat kamu sudah memiliki uang gaji itu ditanganmu? Mungkin ketika kamu memenuhi semua keinginanmu itu, kamu merasa sangat puas pada saat yang sama.
Selalu ada konsekuensi dibalik setiap kejadian. Dalam hal ini, konsekuensi yang harus kamu terima adalah gajimu yang akan cepat habis bahkan sebelum kamu menyadarinya.
Nah Prestisian, sebelum hal itu terjadi simak artikel dibawah ini untuk mendapatkan tips dalam mengelola gaji yang bisa kamu terapkan.
Prinsip 10 + 20 + 30 + 40
Menurut Rudiyanto Zh, Direktur Panin Asset Management. Pada prinsipnya, pendapatan memang harus dihabiskan. Namun tentu dengan cara yang tepat. Lanjutnya, ia pun menggagas prinsip 10+ 20 + 30 + 40 dalam menghabiskan pendapatan yang kita miliki.
10 Persen untuk Kebaikan
Kebaikan disini memiliki arti yang luas. Bisa dengan berdonasi di tempat ibadah, ataupun tempat-tempat sosial, maupun menolong sekitar yang membutuhkan. Bahkan sekedar untuk mengajak makan malam orang tua sudah terhitung kebaikan loh.
Namun, angka ini bukanlah angka yang pasti. Kalau kamu masih dalam tahap awal berkarir, sehingga penghasilanmu belum besar. Kamu bisa mengecilkan angkanya sesuai dengan kemampuanmu. Yang terpenting ialah kamu sudah mengusahakan untuk selalu menyisihkan penghasilanmu untuk melakukan kebaikan.
Sebaliknya, jika karier kamu sudah sukses sehingga memiliki penghasilan yang besar. Boleh banget untuk kamu memberikan kebaikan di atas persentase yang seharusnya.
20 Persen untuk Asuransi, Investasi dan Dana Darurat
Menata dan mempersiapkan masa depan memang terkadang menjadi hal yang rumit. Prestisian, untuk kamu yang masih baru berkarir, kamu bisa loh menginvestasikan sedikit dari penghasilan kamu untuk pengembangan diri.
Sedangkan untuk kamu yang sudah cukup dalam berkarier. Kamu bisa fokus pada investasi membangun aset produktif seperti reksa dana. Kamu juga bisa menyiapkan dana darurat, asuransi dan investasi sekaligus dalam satu waktu. Patokannya bisa sekitar 20 persen dari penghasilan yang kami miliki.
Kamu bisa menyimpan dana darurat ini pada instrumen yang aman serta mudah dicairkan seperti tabungan, deposito, reksa dana pasar uang dan emas. Namun, alangkah lebih baik sebagian kecil dari dana darurat tersebut ditempatkan di tabungan yang mudah dicairkan.
30 Persen untuk Cicilan Produktif
Memiliki hutang dan cicilan dalam konteks perencanaan keuangan masih baik sepanjang digunakan untuk membeli rumah, kendaraan atau peralatan untuk kebutuhan yang sifatnya produktif. Untuk rumah dengan status sewa juga bisa dimasukkan dalam alokasi ini.
Menjaga cicilan tidak lebih dari 30 persen penghasilan dirasa menjadi cara yang paling aman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingkan. Seperti adanya krisis.
40 Persen untuk Kebutuhan
Persentase ini idealnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Termasuk didalamnya biaya makan, transportasi, hobi, pakaian, rekreasi dan sebagainya.
Semua hal yang sifatnya kebutuhan pokok sampai gaya hidup bisa kamu masukkan ke dalam alokasi ini.
Ketika terjadi kasus dalam hal pengeluaran yang sifatnya darurat seperti kesehatan, maka posnya bisa diambil dari alokasi 20% untuk masa depan.
Alokasi diatas sifatnya hanya berupa usulan. Prestisian, kamu bisa menyesuaikan sendiri dengan kondisi keuangan kamu. Memang ada banyak cara untuk mengatur keuangan dan penghasilan. Namun, semua kembali pada diri sendiri.
Sebelum menerapkan prinsip di atas ada baiknya untuk merubah dulu gaya hidup kita. Tidak hidup secara konsumtif adalah pilihan yang tepat. Dengan cara membeli sesuatu sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.