Prestisa.com – Tahun 1960, di Gua Shanidar, Irak, seorang antropolog bernama Ralph Solecki menemukan penggunaan sejumlah jenis bunga di makam kuno berusia ribuan tahun. Sejumlah besar serbuk sari ditemukan di dalam timbunan tanah di sekitar makam tersebut. Setidaknya ada sembilan macam bunga di sebuah makam berisi tulang pria berusia 30-45 tahun.
Dikutip dari The New York Times, Ralph Solecki mengungkapkan,”Asosiasi bunga dengan manusia Neanderthals menambahkan sebuah dimensi baru yang utuh kepada pengetahuan tentang kemanusiaan dia, mengindikasikan bahwa ia punya sebuah ‘jiwa’”.
Hal ini menunjukkan, bunga telah menjadi bagian dari ritual pemakaman manusia sejak zaman pra sejarah.
Tradisi pemakaman saat ini juga masih menggunakan begitu banyak bunga. Penggunaan bunga sudah kita gunakan sejak masa persemayaman, pemakaman hingga setiap kali kita mengunjungi makam itu di kemudian hari. Ritual mengunjungi makam ini dalam tradisi Jawa disebut nyekar. Setiap kali mengunjungi makam, kita membawa bunga dan wewangian yang akan kita tebarkan di makam.
***
Peristiwa duka kerap kali hadir secara mendadak. Tak ada yang menduganya akan terjadi pada saat itu.
Peristiwa duka tak ubahnya menghadirkan awan kelam bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga.
Ungkapan “meninggal dunia” dalam bahasa Indonesia tampaknya bisa menyampaikan kenyataan pahit, bahwa seseorang yang kita sayangi harus meninggalkan dunia kehidupan ini. Ia sudah tidak bersama kita lagi. Ia telah berada di surga.
Kepada mereka yang kehilangan anggota keluarga tercinta, kita dapat menyampaikan rasa duka mendalam dan simpati melalui karangan bunga duka cita. Rangkaian bunga menjadi penyambung rasa duka yang ‘lebih’ dari sekadar ucapan kata.
Rangkaian bunga dalam peristiwa duka menjadi ungkapan perasaaan cinta, simpati dan hormat terhadap sosok ia yang telah mendahului kita.
Enam bunga ini merupakan pilihan tepat bagi Anda yang hendak mengirim karangan bunga duka cita:
1.Bunga lily. Jenis bunga lily yang kerap digunakan di upacara pemakaman adalah lily putih. Anda dapat menggunakan bunga lily berwarna putih dalam karangan bunga duka cita yang Anda kirim. Kecantikan bunga lily putih melambangkan kemurnian dan rasa simpati mendalam. Selain rupa, aroma lily putih sangat cocok di tempat persemayaman.
2. Bunga anyelir. Bunga ini termasuk bunga yang populer dalam buket bunga duka cita. Sama seperti bunga lily, anyelir berwarna putih menunjukkan rasa duka cita dan empati. Jika Anda ingin mengenang momen indah terhadap almarhum, Anda dapat menggunakan anyelir berwarna merah muda.
3. Bunga mawar. Mawar tak sekadar identik dengan romansa. Mawar putih mewakili rasa hormat dan ketulusan.
4. Bunga gladiol. Bunga jenis ini termasuk jenis bunga lili tertua di dunia. Penggunaannya sudah dilakukan sejak zaman Romawi
5. Bunga krisan dapat menjadi bagian dari karangan bunga duka cita yang indah. Dalam kehidupan di Eropa dan Amerika, bunga krisan melambangkan simpati dan kehormatan.
6. Selain itu, warna ungu pada bunga anggrek juga dapat menjadi alternatif lain bagi Anda yang mencari sisi elegan.
Pada umumnya, bunga yang digunakan sebagai rangkaian bunga duka cita berwarna putih. Warna ini menjadi bagian dari peristiwa duka dalam budaya Tionghoa. Sedangkan warna ungu melambangkan suasana duka bagi kaum Nasrani.
Prestisa menyediakan semua pilihan bunga dengan ragam warna dan bentuk rangkaian. Anda dapat memilih bentuk rangkaian bunga sesuai kebutuhan Anda dari aneka pilihan yang tersedia. Bentuk bunga papan dapat mereprsentasikan kehadiran rasa simpati dan hormat dari perusahaan, organisasi Anda. Sedangkan standing flower akan tampak lebih eksklusif dan personal. Bentuk khusus seperti rangkaian bunga berbentuk salib juga tersedia bagi Anda yang membutuhkannya.
Hanya dengan sapa kami via WhatsApp di situs Prestisa atau akun @prestisa_id di Instagram, Anda bisa pesan rangkaian bunga duka cita dengan mudah untuk pengiriman ke 542 kota di seluruh Indonesia.
Dengan Prestisa, Anda tak perlu lagi mencari bunga dan merangkainya sendiri seperti manusia Neanderthals yang ditemui Ralph Solecki 60 tahun lalu.*** (TP)
Sumber: Wikipedia, The New York Times dan aneka sumber lainnya
Foto: Unsplash