Makna Dibalik Telur, Kelinci dan Permen Saat Paskah
Makna Dibalik Telur, Kelinci dan Permen Saat Paskah – Prestisa. Selamat Paskah bagi Prestisian yang merayakan. Semoga Paskah kali ini membawa kedamaian dan kebahagiaan!
Perayaan Paskah enggak bisa dipisahkan dengan Telur Paskah, Kelinci dan Permen. Tampilannya yang cantik dan menarik dengan hiasan gambar yang berwarna-warni. Tentu menjadi ciri khas tersendiri saat Paskah.
Lalu, mengapa Paskah selalu identik dengan telur, kelinci maupun permen?
Perayaan Paskah
Paskah merupakan Hari Raya umat Kristiani untuk memperingati kebangkitan Yesus. Disebutkan dalam Kitab Injil bahwa Yesus mati di kayu salib pada hari Jumat Agung. Kemudian hidup kembali tiga hari kemudian.
Paskah selalu dirayakan pada saat musim semi, setiap tahunnya. Namun dengan tanggal yang berbeda. Antara 21 Maret dan 25 April. Tergantung kapan bulan akan Purnama muncul di musim semi.
Telur Paskah
Dikutip dari BBC, dahulu banyak orang yang sibuk memakan telur cokelat saat Paskah. Namun, memakan telur tidak diizinkan oleh gereja selama seminggu menjelang Paskah. Atau dikenal sebagai Pekan Suci.
Jadi telur-telur tersebut disimpan dan dihias sebagai ‘telur Pekan Suci’. Untuk kemudian diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah.
Dilansir dari CNN Indonesia, asal muasal telur Paskah dimulai di Eropa Abad Pertengahan. Dan kemungkinan tidak berasal dari orang Kristen itu sendiri. Justru sebenarnya milik tradisi agama yang berbeda.
Menurut Carole Levin, Profesor Sejarah dan Direktur Abad Pertengahan serta Program Studi Renaisans di Universitas Nebraska. Paskah bermula dari peringatan awal Festival Anglo-Saxon yang merayakan Dewi Eastre dan datangnya musim semi. Musim semi dapat diartikan sebagai bangkitnya alam setelah musim dingin.
Telur merupakan bagian dari perayaan Eastre tersebut. Dimakan dan juga dikubur di tanah dengan motivasi untuk mendorong kesuburan. Karena beberapa misionaris Kristen berharap bahwa merayakan hari-hari suci Kristen pada waktu yang sama dengan festival pangan akan mendorong pertaubatan.
Tradisi ini kemudian berkembang dengan telur yang dihias. Dan telah ada sejak abad ke-13. Meskipun dahulunya hanya dicat dengan warna merah sebagai simbol darah Yesus. Namun kini, mulai didekorasi dengan berbagai warna dan masih berlangsung hingga saat ini.
Kelinci Paskah
Sedangkan untuk kelinci. Konon diyakini berasal dari tradisi pagan yang merayakan Dewi Eostre atau Austro. Yang dikenal sebagai dewi musim semi atau dewi kesuburan. Dewi ini biasa ditampilkan memegang telur dan kelinci.
Selain itu, kelinci dikenal sebagai simbol kesuburan dan permulaan kehidupan baru. Karena dikenal mampu untuk berkembang biak dengan cepat dan banyak.
Orang Yunani kuno percaya bahwa kelinci bisa berkembang biak sebagai perawan. Keyakinan yang akhirnya menghubungkan gubuk kecil dengan Mary, ibu Yesus.
Permen Paskah
Kedua hal tersebut, telur serta kelinci kemudian diikuti dengan tradisi lainnya. Yakni membagikan permen.
Permen paskah sendiri berasal dari tahun 1800-an di Eropa. Dimana pembuatan telur cokelat pertama kali dibuat.
Saat ini, permen dengan bentuk telur atau kelinci mudah ditemui. Terutama saat-saat memasuki Perayaan Paskah.
Prestisian, jangan lupa ya siapkan yang banyak telur, ataupun permen paskahnya! :p